Sungguh perdebatan yang akan menjadi panjang
ketika membahas mana yang lebih dulu antara iman dan ilmu. Entah kenapa apabila
diskusi yang menyentuh masalah asasi dalam kepercayaan dengan melibatkan logika
berpikir akan menjadi sangat menarik dan membuat orang semakin bersemangat.
Apalagi anak-anak HMI.
Budaya membaca, mengkaji, dan berdiskusi
inilah yang menjadi ciri khas organisasi mahasiswa, termasuk HMI. Walaupun
budaya ini sudah mulai memudar yang berakibat kurangnya kontribusi pemikiran
yang disumbangkan oleh organisasi mahasiswa untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang dialami oleh daerah secara khusus, permasalahan Negara secara
umum.
Sebenarnya tidak buruk ketika kita mencoba
untuk menghidupkan lagi budaya yang sangat luar biasa tersebut dengan cara
memberikan tema-tema diskusi disaat sedang melakukan pertemuan ataupun ketika
ngumpul-ngumpul biasa. Untuk itu pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini
mungkin bisa mengawali untuk menghidupkan budaya intelektual yang selama ini
seperti mati.
Bagi masyarakat awam pertanyaan seperti ini
tidak akan dianggap penting karena memang tidak memberikan pengaruh yang besar
bagi kehidupan. Berbeda halnya dengan masyarakat intelektual yang sudah
tertanam nilai-nilai akademis didalam dirinya. Tentu pertanyaan seperti ini
akan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat intelektual untuk menemukan
jawaban yang rasional yang bisa dijangkau oleh akal manusia.
Ada yang memilih Iman yang lebih
dulu baru Ilmu, ada pula yang sebaliknya Ilmu dulu baru Iman. Tentu saja setiap
pilihan disertai dengan argumentasi-argumentasi pendukungnya. Adanya perbedaan
pilihan ini tampak seperti layaknya dua belah pihak yang saling berperang.
Iman dulu baru Ilmu
Argumentasi yang disampaikan yang
memilih Iman yang lebih dulu baru Ilmu adalah tanpa Iman mustahil orang bisa
mendapatkan Ilmu. Misalnya ada sebuah kotak. Tentu kita tidak akan mengetahui
apa isi kotak tersebut. Nah, kita harus terlebih dahulu percaya bahwa didalam
kotak tersebut ada isinya sebelum kita mengetahui apa isi yang sebenarnya. Tanpa
kita percaya terlebih dahulu maka tidak akan mungkin muncul dorongan dalam diri
kita untuk membuktikan kenyataan yang ada sehingga akibat yang kita dapatkan
ialah mendapatkan Ilmu.
Ilmu dulu baru Iman
Argumentasi yang disampaikan yang
memilih Ilmu terlebih dahulu baru Iman adalah tidak akan mungkin kita
mempercayai sesuatu yang belum kita ketahui. Anggap saja sebuah buku, kita
tidak akan mungkin percaya kalau buku itu bagus sebelum kita membacanya
(mencari tau) atau ada orang yang mengatakan kepada kita kalau buku itu bagus
dalam arti ada yang memberikan informasi sehingga kita mengetahui dan dari apa
yang diketahui itulah yang mengakibatkan munculnya kepercayaan.
Contoh lainnya. Manusia yang
dilahirkan di ibaratkan sebagai selembar kertas putih yang belum ada coretan
bahkan tulisan, maka apapun bisa dituliskan pada kertas tersebut tergantung
yang menulisnya. Seorang anak kecil tidak akan percaya bahwa Tuhan itu ada
ketika orang tuanya tidak pernah memberitahu kepada anak tersebut bahwa Tuhan
itu ada. Contoh ini menunjukkan bahwa informasi harus diketahui terlebih dahulu
oleh seseorang sebelum dia percaya dengan informasi itu benar.
Dalam sebuah diskusi untuk
menemukan sebuah kesimpulan yang pas maka mengharuskan adanya suatu rujukan
yang sama diantara dua belah pihak yang saling bertentangan. Sehingga bisa
dijadikan titik temu dari setiap argumentasi yang disampaikan. Kita akan
mencoba memulainya dengan definisi.
IMAN
Iman merupakan sebuah kata serapan dari
bahasa arab yang mengambarkan adanya suatu bentuk kepercayaan terhadap sesuatu.
Didalam agama samawi kata iman ini lebih diarahkan kepada kepercayaan terhadap
Tuhan. Percaya bahwa Tuhan itu satu.
Iman juga dapat diartikan sebagai sebuah
tindakan yang dilakukan seseorang dengan hatinya, yang membenarkan sesuatu walaupun
tanpa harus didukung dengan data-data atau bukti-bukti kebenarannya.
Iman sangat erat hubungannya dengan yakin.
Atau bisa juga dikatakan bahwa iman sama dengan yakin. Namun yakin ini
merupakan kepercayaan yang bertumpu kepada kebenaran yang sudah diketahui.
ILMU
Menurut beberapa ahli pengertian ilmu
sebagai berikut:
1.
M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah
penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen,
dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
2.
THOMAS KUHN
Ilmu adalah
himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk
penolakan maupun pengembangannya
3.
Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci
untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun
sebentar.
4.
NS. ASMADI
Ilmu merupakan
sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan
yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)
5.
POESPOPRODJO
Ilmu adalah proses
perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji
empiris
6.
MINTO RAHAYU
Ilmu adalah
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan
pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun
secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
7.
POPPER
ilmu adalah tetap
dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.
8.
DR. H. M. GADE
Ilmu adalah
falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan
manusia
9.
FRANCIS BACON
Ilmu adalah
satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi
objek pengetahuan
10.
CHARLES SINGER
Ilmu adalah suatu
proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)
Jadi bisa disimpulkan bahwa ilmu adalah
suatu informasi yang didapatkan melalui penelusuran ilmiah.
PERBEDAAN
ILMU DAN PENGETAHUAN
Pengetahuan berasal dari kata tahu yang
tentunya memiliki makna lebih dangkal. Pengetahuan menandakan bahwa seseorang
telah mengerti mengenai sesuatu. Misalnya ibu A telah membaca sebuah artikel
mengenai jerawat kemudian tahu bahwa jeruk nipis adalah salah satu obat jerawat
yang alami. Pengetahuan ibu A tersebut tidak bisa disebut sebagai ilmu. Untuk mendapatkan
ilmu seseorang harus belajar lebih detail misalnya dengan mengetahui tipe-tipe
kulit, penyebab jerawat, penanganan kulit berjerawat berdasarkan jenisnya.
Jenis-jenis jerawat, proses penyembuhan jerawat, zat-zat yang dibutuhkan untuk
menumpas factor penyebab jerawat, dan sebagainya. Tentunya yang dapat memahami
detail jerawat tersebut adalah dokter kulit.
Ilmu memiliki jangkauan yang lebih luas dari
pengetahuan. Ketika seseorang ingin mendapatkan ilmu maka ia harus mempelajari
pengetahuan. Artinya setiap ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun
secara sistematis membentuk sebuah alur konkret yang bermanfaat.
Untuk mendapatkan pengetahuan seseorang
hanya perlu untuk membuka mata dan telinga kemudian menghafalkan saja. Namun,
rangkaian ilmu perlu lebih dalam dari itu. Awalnya seseorang harus punya
pengetahuan, kemudian masalah, hipotesis, menganalisa, dan terakhir
menyimpulkannya menjadi sebuah ilmu.
AMAL
Secara
bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan. Amal merupakan dampak dari iman dan ilmu yang ada pada diri
seseorang. Didalam Islam ada yang disebut amal saleh yang berarti perbuatan
yang dilakukan cenderung kepada kebaikan dan sesuai dengan tuntunan agama.
IMAN ATAU ILMU YANG LEBIH DULU?
Melihat
dari definisi yang telah diuraikan diatas bisa dilihat bahwa untuk memperoleh
ilmu maka harus dilakukan dengan cara mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan atau
informasi-informasi yang mendukung. Dalam pengumpulan informasi-informasi
tentunya harus percaya bahwa sesuatu yang dicari itu ada dan bisa ditemukan
bukti-bukti bekeradaannya. Jadi dari sini bisa disimpulkan bahwa seseorang
harus percaya (iman) terlebih dahulu agar bisa mendapatkan ilmu.
Jadi
alur yang pas untuk membuktikan kebenaran adalah:
Pengetahuan >> Iman >> Ilmu >> Amal
Anda salah menyimpulakan : untuk beriman harus melalui proses berfikir yaitu melibatkan 4 komponen akal, alat indera, objek dan informasi. Baru melahirkan kebenaran. Beriman bukan kepercayaan tanpa kebenaran, itu namanya taklid buta. Seperti kisahnya Nabi Musa As, beserta berhala yang dipercaya sbgi Tuhan oleh Firaun dan pengikutnya....!!! Maka Nabi Musa mengatakan apakah Tuhanmu bisa Menolong dirinya sendiri setelah di kampak
ReplyDeleteBukankah kisah Nabi Ibrahim, menghancurkan berhala ?
DeleteSepertinya bang udin terlalu cepat merespon shg memahaminya melampaui dari yang sudah di definisikan.
DeleteBukankah definisi iman itu adalah Percaya? Cukuplah sampai disitu saja. Urusan itu benar atau salah, itu beda lagi materi bahasannya bang.
Mhn maaf jika keliru.
Salah bang. Iman dulu daru ilmu. Simolenya gini "ada lalat masuk ke air minum, kemudian Rasulullah nyelupin lalat tersebut kedalam air minum itu. Dan para sahabat mengikuti apa yang Rasul lakukan"
ReplyDeleteNah sekarang kita ngulik ke jaman dulu. Apakah jaman dulu ada ilmu yang menyebitkan bahwa apabila air yang terkena lalat, maka lalatmya harus dicelupkan? Tentu tidak, karena Rasul mendapatkan wahyu untuk melakukan hal tersebut.
Dan baru sekarang ada ilmu yg menyatakan bahwa di sayap lalat itu ada racun dan penawar racun tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa Rasul mengimani wahyu tersebut, kemudian sahabat mengimani hal yang dilakukan oleh rasul .
Maaf ya..rasulullah melakukan itu bukan tanpa dasar ilmu ,tetapi ada proses wahyu dari Alloh melalui malaikat jibril ,artinya ada proses dsitu..dan itu dnamakan ilmu.maaf kalau salah
DeleteAnonymous, jgn terlalu cepat menyatakan salah. Ada baiknya dibaca dulu dengan seksama tentang definisi ilmu spt yg sdh disebutkan di dalam artikel tersebut.
DeleteLalu perhatikan ketika para sahabat melihat Nabi mencelupkan lalat tersebut. Apakah itu ilmu atau sebuah informasi yg ditangkap oleh para sahabat melalui indera penglihatannya? Lalu karena percaya dengan Nabi, merekapun mengikutinya.
Kira2 seperti itu.
Benar..rasul juga beriman terlebih dahulu baru mendapatkan ilmu....
ReplyDeletesepakat kanda jika kita kembali menengok ke perjalanan nabi ibrahim mencari tuhan dimana beliu mengetahui bahwa bumi dan segala isinya tidak ada dengan sendirinya sehingga beliau mencari tahu dan mempelajari dari ciptaan2 akan kebenaran adana tuhan,...
ReplyDeleteKlo menilik dr sejarah, nabi muhammad sedang merenungkan kondisi masyarakatnya di gua hira ketika kemudian surat al alaq turun, yg mana di surat al alaq itu allah menyampaikan bahwa ia adl tuhan yg menciptakan manusia dr segumpal darah. Bukankah surat al alaq disitu bisa qt katakan sbg ilmu yg diturunkan allah kpd nabi? Lantas kemudian dr situlah nabi mulai beriman kepada allah. Jd bisa dikatakan ilmu dulu baru iman, jika menilik dr sejarah nabi muhammad.
ReplyDeleteKalau kita merujuk pada konsep ketuhanan dalam islam yang menekankan pada iman dulu baru ilmu.
DeleteKenapa?
Karena, pada saat dalam kandungan kita sudah beriman. Surah al alaq itu adalah perintah setelah kita beriman. Nabi muhammad saw mendapat wahyu tersebut ketuka dia sudah beriman. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara iman, ilmu, dan amal adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan ibarat sebuah pohon akar adalah iman, batang serta ranting adalah ilmu, serta buahnya atau bunganya adalah amal.
Kalau kita merujuk pada konsep ketuhanan dalam islam yang menekankan pada iman dulu baru ilmu.
DeleteKenapa?
Karena, pada saat dalam kandungan kita sudah beriman. Surah al alaq itu adalah perintah setelah kita beriman. Nabi muhammad saw mendapat wahyu tersebut ketuka dia sudah beriman. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara iman, ilmu, dan amal adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan ibarat sebuah pohon akar adalah iman, batang serta ranting adalah ilmu, serta buahnya atau bunganya adalah amal.
Anonymous, ada baiknya jangan menyamakan antara ilmu dan pengetahuan, karena hal tersebut akan membuat bingung dalam melakukan pemahaman.
DeleteSurat Al 'Alaq yg diturunkan pada saat di gua hira tersebut adalah sebuah informasi (pengatahuan), bukan ilmu.
Klo menilik dr sejarah, nabi muhammad sedang merenungkan kondisi masyarakatnya di gua hira ketika kemudian surat al alaq turun, yg mana di surat al alaq itu allah menyampaikan bahwa ia adl tuhan yg menciptakan manusia dr segumpal darah. Bukankah surat al alaq disitu bisa qt katakan sbg ilmu yg diturunkan allah kpd nabi? Lantas kemudian dr situlah nabi mulai beriman kepada allah. Jd bisa dikatakan ilmu dulu baru iman, jika menilik dr sejarah nabi muhammad.
ReplyDeleteAl alaq :artinya baca
ReplyDeleteJadi maksudnya apa?
Tau kan?
Nabi Sulaiman
ReplyDeleteDi kasih
3 pilihan
1.ilmu
2.harta
3.tahta
Dan hasilnya beliau pilih ilmu
Kalau dri saya ilmu dulu baru iman bang, selain alasan di atasatasatasatas, alasan saya ketika orang ingin beriman terhadap apa saja berarti secara tidak langsung dya sudah siap berilmu terlebih dahulu. Org mengaji kan di tuntut agar berilmu dahulu sebelum beriman terhadap bacaannya.
ReplyDeleteHehehe maaf kalau ngawur
Tergantung bagaimana cara berfikir. Anda Anda benar semua. Yg paling benar, orang yg beriman serta mengunakan ilmu nya untuk membuat agama Islam semakin kuat akidah nya.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSepakat&sependapat
DeleteNur Hidayat, ingat klo mau bahas sesuatu, ada baiknya diawali dengan definisi dari yg ingin dibahas. Klo sudah ada definisi, baru dipilih definisi yg disepakati. Klo gak spt itu, gak ktmu diskusinya.
DeleteQ.S Al A'raff :172
ReplyDeleteQ.S An Nahl :78
Kalau pendapat awaknya saya, pendapat dari kakanda2 di atas sudah memberikan ruang solusi untuk di putuskan, kita tau sejarah Rasulullah dari umuran berapa? Sejarah nabi musa? Ibrahim ? Sulaiman?dari tahun berapa? Pasti masa2 smp atau SD. Nah sebelum kita menginjak masa2 itu ada masa dimana kita berada dalam kekosongan atau kertas kosong yg masih membutuhkan coretan2 tinta seperti yg di katakan dalam artikel tersebut. Jadi dimasa kita di lahirkan tanpa iman, ilmu, dan amal, lalu kemudian pertanyaan terulang yang mana lebih dahulu iman ilmu dan amal? Dulu di masa kita bayi kita langsung tahu Tuhan ,tidak? Dan Bahkan perjanjian primodial kita bersama tuhan tdk kita ingat apalagi mengingat tuhan di saat umur yg begitu belia. Kalau Nabi isa wallahualam. Jadi kita belum mengimani disaat itu. Kemudian orang tua kita mengajarkan kita untuk membaca al quran shalat dll. Nah apakah disaat kita masih kecil dan bisa membaca al quran , yg mana yg lebih dulu kita mengilmui atau mengimani apa yg kita baca? Duluan kita tahu atau pengetahuan ttg al quran yg kemudian kita di ajarkan oleh orang tua kita kul huwallahu ahad . tuhan itu satu ! Kita imani atau ilmui. Nah dari situ kita bisa menyimpulkan masing2 sesuai dengan cara berfikir. Mohon koreksi jika salah !
ReplyDeleteKalau pendapat awaknya saya, pendapat dari kakanda2 di atas sudah memberikan ruang solusi untuk di putuskan, kita tau sejarah Rasulullah dari umuran berapa? Sejarah nabi musa? Ibrahim ? Sulaiman?dari tahun berapa? Pasti masa2 smp atau SD. Nah sebelum kita menginjak masa2 itu ada masa dimana kita berada dalam kekosongan atau kertas kosong yg masih membutuhkan coretan2 tinta seperti yg di katakan dalam artikel tersebut. Jadi dimasa kita di lahirkan tanpa iman, ilmu, dan amal, lalu kemudian pertanyaan terulang yang mana lebih dahulu iman ilmu dan amal? Dulu di masa kita bayi kita langsung tahu Tuhan ,tidak? Dan Bahkan perjanjian primodial kita bersama tuhan tdk kita ingat apalagi mengingat tuhan di saat umur yg begitu belia. Kalau Nabi isa wallahualam. Jadi kita belum mengimani disaat itu. Kemudian orang tua kita mengajarkan kita untuk membaca al quran shalat dll. Nah apakah disaat kita masih kecil dan bisa membaca al quran , yg mana yg lebih dulu kita mengilmui atau mengimani apa yg kita baca? Duluan kita tahu atau pengetahuan ttg al quran yg kemudian kita di ajarkan oleh orang tua kita kul huwallahu ahad . tuhan itu satu ! Kita imani atau ilmui. Nah dari situ kita bisa menyimpulkan masing2 sesuai dengan cara berfikir. Mohon koreksi jika salah !
ReplyDeleteA
ReplyDeleteAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
ReplyDeletePengetahuan atau ilmu lebih dulu ada pada diri manusia dari pada iman. Konteks pembedanya yakni dalam hal beribadah jika kita melakukan perbuatan atau pekerjaan dalam islam maka harus diutamakan iman dulu Daripada ilmu agar kita mendapatkan pahala kemudian sebaliknya jika duluan ilmu daripada iman maka sia-sialah ilmu atau pahalanya. iman kedudukannya dalam hati, hati merupakan tempatnya niat hakekat niat yaitu hati berniat semata2 beribadah karena Allah...semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita semua
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
DeleteAda baiknya kita mengingat definisi, lagi2 definisi. Kalau disamakan antara pengetahuan dan ilmu, hasilnya kita akan kebingungan sendiri untuk membahas kelanjutannya.
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus."
ReplyDelete(QS. Al-Hajj 22: Ayat 54)
Kira2 ayat ini bisa dijadikan rujukan kah untuk menentukan bahwa ilmu dulu baru iman bang Rudi?
DeleteLiya'lama & Al-'Ilma
Masyaallah otak saya muter, sepertinya hanya komenan saya yang unfaedah hehe...
ReplyDeleteJangan di paksa mbak Ery, dibawa santai aja.
DeleteOrang" mukmin yg sesungguhnya itu,orang beriman kepada allah dan rasulnya,kemudian dia tdk ragu" berjihad di jalan allah harta dan jiwanya,itu orang" yg benar
ReplyDeleteBeriman dengan cara yg benar atau cara yg salah hayoo...
DeleteHai orng" beriman,bukan orang berilmu,karna ngaku berilmu itu hanya iblis
ReplyDelete