NEWS

Thursday, June 5, 2014

MANA YANG DULUAN, IMAN ATAU ILMU?

Sungguh perdebatan yang akan menjadi panjang ketika membahas mana yang lebih dulu antara iman dan ilmu. Entah kenapa apabila diskusi yang menyentuh masalah asasi dalam kepercayaan dengan melibatkan logika berpikir akan menjadi sangat menarik dan membuat orang semakin bersemangat. Apalagi anak-anak HMI.

Budaya membaca, mengkaji, dan berdiskusi inilah yang menjadi ciri khas organisasi mahasiswa, termasuk HMI. Walaupun budaya ini sudah mulai memudar yang berakibat kurangnya kontribusi pemikiran yang disumbangkan oleh organisasi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dialami oleh daerah secara khusus, permasalahan Negara secara umum.

Sebenarnya tidak buruk ketika kita mencoba untuk menghidupkan lagi budaya yang sangat luar biasa tersebut dengan cara memberikan tema-tema diskusi disaat sedang melakukan pertemuan ataupun ketika ngumpul-ngumpul biasa. Untuk itu pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini mungkin bisa mengawali untuk menghidupkan budaya intelektual yang selama ini seperti mati.

Bagi masyarakat awam pertanyaan seperti ini tidak akan dianggap penting karena memang tidak memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan. Berbeda halnya dengan masyarakat intelektual yang sudah tertanam nilai-nilai akademis didalam dirinya. Tentu pertanyaan seperti ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat intelektual untuk menemukan jawaban yang rasional yang bisa dijangkau oleh akal manusia.

Ada yang memilih Iman yang lebih dulu baru Ilmu, ada pula yang sebaliknya Ilmu dulu baru Iman. Tentu saja setiap pilihan disertai dengan argumentasi-argumentasi pendukungnya. Adanya perbedaan pilihan ini tampak seperti layaknya dua belah pihak yang saling berperang.

Iman dulu baru Ilmu
Argumentasi yang disampaikan yang memilih Iman yang lebih dulu baru Ilmu adalah tanpa Iman mustahil orang bisa mendapatkan Ilmu. Misalnya ada sebuah kotak. Tentu kita tidak akan mengetahui apa isi kotak tersebut. Nah, kita harus terlebih dahulu percaya bahwa didalam kotak tersebut ada isinya sebelum kita mengetahui apa isi yang sebenarnya. Tanpa kita percaya terlebih dahulu maka tidak akan mungkin muncul dorongan dalam diri kita untuk membuktikan kenyataan yang ada sehingga akibat yang kita dapatkan ialah mendapatkan Ilmu.

Ilmu dulu baru Iman
Argumentasi yang disampaikan yang memilih Ilmu terlebih dahulu baru Iman adalah tidak akan mungkin kita mempercayai sesuatu yang belum kita ketahui. Anggap saja sebuah buku, kita tidak akan mungkin percaya kalau buku itu bagus sebelum kita membacanya (mencari tau) atau ada orang yang mengatakan kepada kita kalau buku itu bagus dalam arti ada yang memberikan informasi sehingga kita mengetahui dan dari apa yang diketahui itulah yang mengakibatkan munculnya kepercayaan.

Contoh lainnya. Manusia yang dilahirkan di ibaratkan sebagai selembar kertas putih yang belum ada coretan bahkan tulisan, maka apapun bisa dituliskan pada kertas tersebut tergantung yang menulisnya. Seorang anak kecil tidak akan percaya bahwa Tuhan itu ada ketika orang tuanya tidak pernah memberitahu kepada anak tersebut bahwa Tuhan itu ada. Contoh ini menunjukkan bahwa informasi harus diketahui terlebih dahulu oleh seseorang sebelum dia percaya dengan informasi itu benar.

Dalam sebuah diskusi untuk menemukan sebuah kesimpulan yang pas maka mengharuskan adanya suatu rujukan yang sama diantara dua belah pihak yang saling bertentangan. Sehingga bisa dijadikan titik temu dari setiap argumentasi yang disampaikan. Kita akan mencoba memulainya dengan definisi.

IMAN
Iman merupakan sebuah kata serapan dari bahasa arab yang mengambarkan adanya suatu bentuk kepercayaan terhadap sesuatu. Didalam agama samawi kata iman ini lebih diarahkan kepada kepercayaan terhadap Tuhan. Percaya bahwa Tuhan itu satu.

Iman juga dapat diartikan sebagai sebuah tindakan yang dilakukan seseorang dengan hatinya, yang membenarkan sesuatu walaupun tanpa harus didukung dengan data-data atau bukti-bukti kebenarannya.

Iman sangat erat hubungannya dengan yakin. Atau bisa juga dikatakan bahwa iman sama dengan yakin. Namun yakin ini merupakan kepercayaan yang bertumpu kepada kebenaran yang sudah diketahui.

ILMU
Menurut beberapa ahli pengertian ilmu sebagai berikut:
1.     M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
2.     THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
3.     Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
4.     NS. ASMADI
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)
5.     POESPOPRODJO
Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris
6.     MINTO RAHAYU
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
7.     POPPER
ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.
8.     DR. H. M. GADE
Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia
9.     FRANCIS BACON
Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan

10.  CHARLES SINGER
Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)

Jadi bisa disimpulkan bahwa ilmu adalah suatu informasi yang didapatkan melalui penelusuran ilmiah.

PERBEDAAN ILMU DAN PENGETAHUAN
Pengetahuan berasal dari kata tahu yang tentunya memiliki makna lebih dangkal. Pengetahuan menandakan bahwa seseorang telah mengerti mengenai sesuatu. Misalnya ibu A telah membaca sebuah artikel mengenai jerawat kemudian tahu bahwa jeruk nipis adalah salah satu obat jerawat yang alami. Pengetahuan ibu A tersebut tidak bisa disebut sebagai ilmu. Untuk mendapatkan ilmu seseorang harus belajar lebih detail misalnya dengan mengetahui tipe-tipe kulit, penyebab jerawat, penanganan kulit berjerawat berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis jerawat, proses penyembuhan jerawat, zat-zat yang dibutuhkan untuk menumpas factor penyebab jerawat, dan sebagainya. Tentunya yang dapat memahami detail jerawat tersebut adalah dokter kulit.

Ilmu memiliki jangkauan yang lebih luas dari pengetahuan. Ketika seseorang ingin mendapatkan ilmu maka ia harus mempelajari pengetahuan. Artinya setiap ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis membentuk sebuah alur konkret yang bermanfaat.

Untuk mendapatkan pengetahuan seseorang hanya perlu untuk membuka mata dan telinga kemudian menghafalkan saja. Namun, rangkaian ilmu perlu lebih dalam dari itu. Awalnya seseorang harus punya pengetahuan, kemudian masalah, hipotesis, menganalisa, dan terakhir menyimpulkannya menjadi sebuah ilmu.

AMAL
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan. Amal merupakan dampak dari iman dan ilmu yang ada pada diri seseorang. Didalam Islam ada yang disebut amal saleh yang berarti perbuatan yang dilakukan cenderung kepada kebaikan dan sesuai dengan tuntunan agama.

IMAN ATAU ILMU YANG LEBIH DULU?
Melihat dari definisi yang telah diuraikan diatas bisa dilihat bahwa untuk memperoleh ilmu maka harus dilakukan dengan cara mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan atau informasi-informasi yang mendukung. Dalam pengumpulan informasi-informasi tentunya harus percaya bahwa sesuatu yang dicari itu ada dan bisa ditemukan bukti-bukti bekeradaannya. Jadi dari sini bisa disimpulkan bahwa seseorang harus percaya (iman) terlebih dahulu agar bisa mendapatkan ilmu.

Jadi alur yang pas untuk membuktikan kebenaran adalah:
Pengetahuan >> Iman >> Ilmu >> Amal

33 comments:

  1. Anda salah menyimpulakan : untuk beriman harus melalui proses berfikir yaitu melibatkan 4 komponen akal, alat indera, objek dan informasi. Baru melahirkan kebenaran. Beriman bukan kepercayaan tanpa kebenaran, itu namanya taklid buta. Seperti kisahnya Nabi Musa As, beserta berhala yang dipercaya sbgi Tuhan oleh Firaun dan pengikutnya....!!! Maka Nabi Musa mengatakan apakah Tuhanmu bisa Menolong dirinya sendiri setelah di kampak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukankah kisah Nabi Ibrahim, menghancurkan berhala ?

      Delete
    2. Sepertinya bang udin terlalu cepat merespon shg memahaminya melampaui dari yang sudah di definisikan.
      Bukankah definisi iman itu adalah Percaya? Cukuplah sampai disitu saja. Urusan itu benar atau salah, itu beda lagi materi bahasannya bang.
      Mhn maaf jika keliru.

      Delete
  2. Salah bang. Iman dulu daru ilmu. Simolenya gini "ada lalat masuk ke air minum, kemudian Rasulullah nyelupin lalat tersebut kedalam air minum itu. Dan para sahabat mengikuti apa yang Rasul lakukan"

    Nah sekarang kita ngulik ke jaman dulu. Apakah jaman dulu ada ilmu yang menyebitkan bahwa apabila air yang terkena lalat, maka lalatmya harus dicelupkan? Tentu tidak, karena Rasul mendapatkan wahyu untuk melakukan hal tersebut.
    Dan baru sekarang ada ilmu yg menyatakan bahwa di sayap lalat itu ada racun dan penawar racun tersebut.

    Dapat disimpulkan bahwa Rasul mengimani wahyu tersebut, kemudian sahabat mengimani hal yang dilakukan oleh rasul .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf ya..rasulullah melakukan itu bukan tanpa dasar ilmu ,tetapi ada proses wahyu dari Alloh melalui malaikat jibril ,artinya ada proses dsitu..dan itu dnamakan ilmu.maaf kalau salah

      Delete
    2. Anonymous, jgn terlalu cepat menyatakan salah. Ada baiknya dibaca dulu dengan seksama tentang definisi ilmu spt yg sdh disebutkan di dalam artikel tersebut.

      Lalu perhatikan ketika para sahabat melihat Nabi mencelupkan lalat tersebut. Apakah itu ilmu atau sebuah informasi yg ditangkap oleh para sahabat melalui indera penglihatannya? Lalu karena percaya dengan Nabi, merekapun mengikutinya.
      Kira2 seperti itu.

      Delete
  3. Benar..rasul juga beriman terlebih dahulu baru mendapatkan ilmu....

    ReplyDelete
  4. sepakat kanda jika kita kembali menengok ke perjalanan nabi ibrahim mencari tuhan dimana beliu mengetahui bahwa bumi dan segala isinya tidak ada dengan sendirinya sehingga beliau mencari tahu dan mempelajari dari ciptaan2 akan kebenaran adana tuhan,...

    ReplyDelete
  5. Klo menilik dr sejarah, nabi muhammad sedang merenungkan kondisi masyarakatnya di gua hira ketika kemudian surat al alaq turun, yg mana di surat al alaq itu allah menyampaikan bahwa ia adl tuhan yg menciptakan manusia dr segumpal darah. Bukankah surat al alaq disitu bisa qt katakan sbg ilmu yg diturunkan allah kpd nabi? Lantas kemudian dr situlah nabi mulai beriman kepada allah. Jd bisa dikatakan ilmu dulu baru iman, jika menilik dr sejarah nabi muhammad.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau kita merujuk pada konsep ketuhanan dalam islam yang menekankan pada iman dulu baru ilmu.
      Kenapa?
      Karena, pada saat dalam kandungan kita sudah beriman. Surah al alaq itu adalah perintah setelah kita beriman. Nabi muhammad saw mendapat wahyu tersebut ketuka dia sudah beriman. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara iman, ilmu, dan amal adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan ibarat sebuah pohon akar adalah iman, batang serta ranting adalah ilmu, serta buahnya atau bunganya adalah amal.

      Delete
    2. Kalau kita merujuk pada konsep ketuhanan dalam islam yang menekankan pada iman dulu baru ilmu.
      Kenapa?
      Karena, pada saat dalam kandungan kita sudah beriman. Surah al alaq itu adalah perintah setelah kita beriman. Nabi muhammad saw mendapat wahyu tersebut ketuka dia sudah beriman. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara iman, ilmu, dan amal adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan ibarat sebuah pohon akar adalah iman, batang serta ranting adalah ilmu, serta buahnya atau bunganya adalah amal.

      Delete
    3. Anonymous, ada baiknya jangan menyamakan antara ilmu dan pengetahuan, karena hal tersebut akan membuat bingung dalam melakukan pemahaman.

      Surat Al 'Alaq yg diturunkan pada saat di gua hira tersebut adalah sebuah informasi (pengatahuan), bukan ilmu.

      Delete
  6. Klo menilik dr sejarah, nabi muhammad sedang merenungkan kondisi masyarakatnya di gua hira ketika kemudian surat al alaq turun, yg mana di surat al alaq itu allah menyampaikan bahwa ia adl tuhan yg menciptakan manusia dr segumpal darah. Bukankah surat al alaq disitu bisa qt katakan sbg ilmu yg diturunkan allah kpd nabi? Lantas kemudian dr situlah nabi mulai beriman kepada allah. Jd bisa dikatakan ilmu dulu baru iman, jika menilik dr sejarah nabi muhammad.

    ReplyDelete
  7. Al alaq :artinya baca
    Jadi maksudnya apa?
    Tau kan?

    ReplyDelete
  8. Nabi Sulaiman
    Di kasih
    3 pilihan
    1.ilmu
    2.harta
    3.tahta

    Dan hasilnya beliau pilih ilmu

    ReplyDelete
  9. Kalau dri saya ilmu dulu baru iman bang, selain alasan di atasatasatasatas, alasan saya ketika orang ingin beriman terhadap apa saja berarti secara tidak langsung dya sudah siap berilmu terlebih dahulu. Org mengaji kan di tuntut agar berilmu dahulu sebelum beriman terhadap bacaannya.
    Hehehe maaf kalau ngawur

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung bagaimana cara berfikir. Anda Anda benar semua. Yg paling benar, orang yg beriman serta mengunakan ilmu nya untuk membuat agama Islam semakin kuat akidah nya.

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. Nur Hidayat, ingat klo mau bahas sesuatu, ada baiknya diawali dengan definisi dari yg ingin dibahas. Klo sudah ada definisi, baru dipilih definisi yg disepakati. Klo gak spt itu, gak ktmu diskusinya.

      Delete
  10. Q.S Al A'raff :172
    Q.S An Nahl :78

    ReplyDelete
  11. Kalau pendapat awaknya saya, pendapat dari kakanda2 di atas sudah memberikan ruang solusi untuk di putuskan, kita tau sejarah Rasulullah dari umuran berapa? Sejarah nabi musa? Ibrahim ? Sulaiman?dari tahun berapa? Pasti masa2 smp atau SD. Nah sebelum kita menginjak masa2 itu ada masa dimana kita berada dalam kekosongan atau kertas kosong yg masih membutuhkan coretan2 tinta seperti yg di katakan dalam artikel tersebut. Jadi dimasa kita di lahirkan tanpa iman, ilmu, dan amal, lalu kemudian pertanyaan terulang yang mana lebih dahulu iman ilmu dan amal? Dulu di masa kita bayi kita langsung tahu Tuhan ,tidak? Dan Bahkan perjanjian primodial kita bersama tuhan tdk kita ingat apalagi mengingat tuhan di saat umur yg begitu belia. Kalau Nabi isa wallahualam. Jadi kita belum mengimani disaat itu. Kemudian orang tua kita mengajarkan kita untuk membaca al quran shalat dll. Nah apakah disaat kita masih kecil dan bisa membaca al quran , yg mana yg lebih dulu kita mengilmui atau mengimani apa yg kita baca? Duluan kita tahu atau pengetahuan ttg al quran yg kemudian kita di ajarkan oleh orang tua kita kul huwallahu ahad . tuhan itu satu ! Kita imani atau ilmui. Nah dari situ kita bisa menyimpulkan masing2 sesuai dengan cara berfikir. Mohon koreksi jika salah !

    ReplyDelete
  12. Kalau pendapat awaknya saya, pendapat dari kakanda2 di atas sudah memberikan ruang solusi untuk di putuskan, kita tau sejarah Rasulullah dari umuran berapa? Sejarah nabi musa? Ibrahim ? Sulaiman?dari tahun berapa? Pasti masa2 smp atau SD. Nah sebelum kita menginjak masa2 itu ada masa dimana kita berada dalam kekosongan atau kertas kosong yg masih membutuhkan coretan2 tinta seperti yg di katakan dalam artikel tersebut. Jadi dimasa kita di lahirkan tanpa iman, ilmu, dan amal, lalu kemudian pertanyaan terulang yang mana lebih dahulu iman ilmu dan amal? Dulu di masa kita bayi kita langsung tahu Tuhan ,tidak? Dan Bahkan perjanjian primodial kita bersama tuhan tdk kita ingat apalagi mengingat tuhan di saat umur yg begitu belia. Kalau Nabi isa wallahualam. Jadi kita belum mengimani disaat itu. Kemudian orang tua kita mengajarkan kita untuk membaca al quran shalat dll. Nah apakah disaat kita masih kecil dan bisa membaca al quran , yg mana yg lebih dulu kita mengilmui atau mengimani apa yg kita baca? Duluan kita tahu atau pengetahuan ttg al quran yg kemudian kita di ajarkan oleh orang tua kita kul huwallahu ahad . tuhan itu satu ! Kita imani atau ilmui. Nah dari situ kita bisa menyimpulkan masing2 sesuai dengan cara berfikir. Mohon koreksi jika salah !

    ReplyDelete
  13. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Pengetahuan atau ilmu lebih dulu ada pada diri manusia dari pada iman. Konteks pembedanya yakni dalam hal beribadah jika kita melakukan perbuatan atau pekerjaan dalam islam maka harus diutamakan iman dulu Daripada ilmu agar kita mendapatkan pahala kemudian sebaliknya jika duluan ilmu daripada iman maka sia-sialah ilmu atau pahalanya. iman kedudukannya dalam hati, hati merupakan tempatnya niat hakekat niat yaitu hati berniat semata2 beribadah karena Allah...semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita semua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

      Ada baiknya kita mengingat definisi, lagi2 definisi. Kalau disamakan antara pengetahuan dan ilmu, hasilnya kita akan kebingungan sendiri untuk membahas kelanjutannya.

      Delete
  14. Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus."
    (QS. Al-Hajj 22: Ayat 54)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kira2 ayat ini bisa dijadikan rujukan kah untuk menentukan bahwa ilmu dulu baru iman bang Rudi?

      Liya'lama & Al-'Ilma

      Delete
  15. Masyaallah otak saya muter, sepertinya hanya komenan saya yang unfaedah hehe...

    ReplyDelete
  16. Orang" mukmin yg sesungguhnya itu,orang beriman kepada allah dan rasulnya,kemudian dia tdk ragu" berjihad di jalan allah harta dan jiwanya,itu orang" yg benar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beriman dengan cara yg benar atau cara yg salah hayoo...

      Delete
  17. Hai orng" beriman,bukan orang berilmu,karna ngaku berilmu itu hanya iblis

    ReplyDelete