Saya pikir semua orang sepakat
ketika dikatakan bahwa setiap orang pasti ingin memberitahukan kepada orang
lain tentang apa-apa yang dia ketahui. Semua orang punya keinginan untuk
bercerita tentang pengalamannya. Semua orang ingin mengungkapkan sesuatu
tentang semua yang telah dialami ataupun sesuatu yang masih ada didalam
pikirannya. Walaupun dengan motif yang berbeda-beda.
Tapi ketika ingin menuangkan
kedalam bentuk kata-kata, berbagai kendala yang pasti akan dihadapi. Semua yang
terlintas dipikiran terasa susah untuk dituangkan dengan kata-kata. Ketika menuliskan
sesuatu yang sedang dipikirkan tidak jarang mengalami kemandekan, bahkan belum
sampai satu paragraph menulis pikiran seakan sudah menjadi buntu, serasa tidak
ada lagi yang mesti ditulis.
Seringnya saya punya keinginan
untuk menulis sehingga saya sering berpikir tentang sesuatu yang mudah untuk
ditulis, entah apapun itu. Secara mantap saya coba untuk merancang apa yang
ingin saya tulis didalam pikiran. Saya sempat berpikir untuk membuat tulisan
tentang dongeng, cerpen, puisi, makalah, dan sebagainnya. Saya ingin memulainya
dengan sebuah pendahuluan yang bisa menggambarkan sebuah kondisi yang tengah
terjadi, setelah itu baru menyampaikan tentang masalah-masalah yang ditemui,
dan dilanjutkan dengan penyelesaian masalah yang kreatif, kemudian dibagian
akhir memberikan kalimat-kalimat motivasi yang saya pikir pola seperti ini
terasa keren.
Nah kan, baru sampai disini sudah
merasa buntu. Bingung dah mau nulis apa lagi ini. inilah yang sering saya
alami. Kehabisan kata-kata, kata-kata terasa kurang pas, memalukan, nggak
sinkron dengan kalimat sebelumnya yang akibatnya sangat sering menghapus
tulisan. Rasanya ingin sekali seperti penulis-penulis terkenal yang bisa menuliskan
sesuatu yang ada dipikirannya seperti air yang mengalir disungai. Makanya sekarang
ini saya coba untuk melatih diri dalam menuangkan segala sesuatu yang saya piker
kedalam tulisan. Ini sesuai dengan tipe belajar saya yaitu kinestetik.
Ada yang membagi orang kedalam 3 kategori
berdasarkan tipe belajarnya (kemudahan seseorang dalam memahami sesuatu) :
1.
Visual. Orang yang berkategori ini bisa memahami
sesuatu hanya dengan memperhatikan apa yang sedang dilihatnya. Contohnya membaca
buku.
2.
Audio. Orang yang berkategori ini bisa memahami
sesuatu dengan memperhatikan apa yang sedang didengarkannya. Contohnya mendengarkan
materi yang disampaikan oleh dosen, guru, atau ustadz.
3.
Kinestetik. Kategori ini adalah orang yang bisa
memahami sesuatu ketika dia sudah mengalaminya. Contohnya orang ini akan tahu
kalau api itu panas ketika tangannya pernah terbakar (ekstrim banget contohnya.
Wkwkwk).
Menulis ini merupakan upaya saya
dalam melatih diri dalam mengungkapkan sesuatu dalam bentuk tulisan. Sebenarnya
sudah salam saya menyadari bahwa menulis itu penting, namun saya jarang melatih
diri untuk menulis karena ada kekhawatiran takut salah. Sama halnya ketika
ingin berbicara didalam forum. Rasa malu, takut salah, basi, gak keren, dan
lain sebagainya perasaan-perasaan yang memang menghambat kita untuk
menyampaikan apa yang kita pikirkan.
Minimnya perbendaharaan kata yang
kita miliki merupakan salah satu factor utama penghambat kita dalam
mengungkapkan sesuatu. Kemudian bahasa daerah yang sering kita gunakan
sehari-hari tidak jarang juga menghalangi kita karena kita pasti berpikir tidak
semua orang mengeri bahasa daerah kita, sedangkan dalam bahasa umum (Indonesia)
kita sulit menemukan padanan bahasanya. Kalau dalam perbendaharaan bahasa kita
minim, bagaimana mau nulis? Setelah baca-baca tentang bagaimana bisa menjadi
penulis, disebutkan juga harus banyak membaca. Setidaknya ketika membaca bisa
mendapatkan bahan-bahan yang mau ditulis.
Makanya untuk saat ini saya
merutinkan diri untuk membaca dan latihan menulis sedikit demi sedikit walaupun
yang ditulis gak jelas apa isinya.
Keep Spirit to be writer…
No comments:
Post a Comment