NEWS

Saturday, July 27, 2013

Latihan Menulis


Saya pikir semua orang sepakat ketika dikatakan bahwa setiap orang pasti ingin memberitahukan kepada orang lain tentang apa-apa yang dia ketahui. Semua orang punya keinginan untuk bercerita tentang pengalamannya. Semua orang ingin mengungkapkan sesuatu tentang semua yang telah dialami ataupun sesuatu yang masih ada didalam pikirannya. Walaupun dengan motif yang berbeda-beda.

Tapi ketika ingin menuangkan kedalam bentuk kata-kata, berbagai kendala yang pasti akan dihadapi. Semua yang terlintas dipikiran terasa susah untuk dituangkan dengan kata-kata. Ketika menuliskan sesuatu yang sedang dipikirkan tidak jarang mengalami kemandekan, bahkan belum sampai satu paragraph menulis pikiran seakan sudah menjadi buntu, serasa tidak ada lagi yang mesti ditulis.


Seringnya saya punya keinginan untuk menulis sehingga saya sering berpikir tentang sesuatu yang mudah untuk ditulis, entah apapun itu. Secara mantap saya coba untuk merancang apa yang ingin saya tulis didalam pikiran. Saya sempat berpikir untuk membuat tulisan tentang dongeng, cerpen, puisi, makalah, dan sebagainnya. Saya ingin memulainya dengan sebuah pendahuluan yang bisa menggambarkan sebuah kondisi yang tengah terjadi, setelah itu baru menyampaikan tentang masalah-masalah yang ditemui, dan dilanjutkan dengan penyelesaian masalah yang kreatif, kemudian dibagian akhir memberikan kalimat-kalimat motivasi yang saya pikir pola seperti ini terasa keren.

Nah kan, baru sampai disini sudah merasa buntu. Bingung dah mau nulis apa lagi ini. inilah yang sering saya alami. Kehabisan kata-kata, kata-kata terasa kurang pas, memalukan, nggak sinkron dengan kalimat sebelumnya yang akibatnya sangat sering menghapus tulisan. Rasanya ingin sekali seperti penulis-penulis terkenal yang bisa menuliskan sesuatu yang ada dipikirannya seperti air yang mengalir disungai. Makanya sekarang ini saya coba untuk melatih diri dalam menuangkan segala sesuatu yang saya piker kedalam tulisan. Ini sesuai dengan tipe belajar saya yaitu kinestetik.

Ada yang membagi orang kedalam 3 kategori berdasarkan tipe belajarnya (kemudahan seseorang dalam memahami sesuatu) :
1.     Visual. Orang yang berkategori ini bisa memahami sesuatu hanya dengan memperhatikan apa yang sedang dilihatnya. Contohnya membaca buku.
2.     Audio. Orang yang berkategori ini bisa memahami sesuatu dengan memperhatikan apa yang sedang didengarkannya. Contohnya mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen, guru, atau ustadz.
3.     Kinestetik. Kategori ini adalah orang yang bisa memahami sesuatu ketika dia sudah mengalaminya. Contohnya orang ini akan tahu kalau api itu panas ketika tangannya pernah terbakar (ekstrim banget contohnya. Wkwkwk).

Menulis ini merupakan upaya saya dalam melatih diri dalam mengungkapkan sesuatu dalam bentuk tulisan. Sebenarnya sudah salam saya menyadari bahwa menulis itu penting, namun saya jarang melatih diri untuk menulis karena ada kekhawatiran takut salah. Sama halnya ketika ingin berbicara didalam forum. Rasa malu, takut salah, basi, gak keren, dan lain sebagainya perasaan-perasaan yang memang menghambat kita untuk menyampaikan apa yang kita pikirkan.

Minimnya perbendaharaan kata yang kita miliki merupakan salah satu factor utama penghambat kita dalam mengungkapkan sesuatu. Kemudian bahasa daerah yang sering kita gunakan sehari-hari tidak jarang juga menghalangi kita karena kita pasti berpikir tidak semua orang mengeri bahasa daerah kita, sedangkan dalam bahasa umum (Indonesia) kita sulit menemukan padanan bahasanya. Kalau dalam perbendaharaan bahasa kita minim, bagaimana mau nulis? Setelah baca-baca tentang bagaimana bisa menjadi penulis, disebutkan juga harus banyak membaca. Setidaknya ketika membaca bisa mendapatkan bahan-bahan yang mau ditulis.

Makanya untuk saat ini saya merutinkan diri untuk membaca dan latihan menulis sedikit demi sedikit walaupun yang ditulis gak jelas apa isinya.

Keep Spirit to be writer…

No comments:

Post a Comment